Catatan Sepakbola : Membangun Sepakbola melalui Karakter
Cukup menarik jika mengamati pergerakan transfer pemain dalam libur kompetisi eropa saat ini. Seorang pemain mampu dihargai Rp. 1.3 trilyun, luar biasa ! Uang sebanyak itu sepertinya bisa digunakan untuk membangun satu stadion baru. Bukan begitu..?
Meski banyak yang menganggap hal tersebut diluar kewajaran, namun rasanya kita harus mengakui bahwa itulah harga dari sebuah kualitas, kualitas dari pemain terbaik dunia saat ini.
Lantas bagaimana dengan pemain lokal kita..? mungkin memang kurang adil membandingkan antara apel dengan tomat, namun diluar dari itu semua..sebenarnya masih ada keyakinan bahwa pemain lokal kitapun dari segi teknik tidak kalah dengan pemain-pemain top eropa lainnya, dan seharusnya mampu dihargai relatif mahal. Lantas masalahnya dimana?
Jika kita mengilas balik sejenak kebelakang, komentar para pakar ataupun pelatih asing yang kebetulan pernah melatih timnas Indonesia, sebutlah salah satunya, Peter White pernah menyatakan bahwa pemain Indonesia atau Asia pada umumnya memiliki skill individu dan kecepatan yang tidak kalah dengan pemain eropa, masalahnya adalah mental bertanding mereka yang memang belum terasah sebagaimana harusnya pemain kaliber dunia. Sementara pelatih lokal kita mengatakan bahwa kelemahan mendasar yang dimiliki pemain lokal kita adalah rata-rata mereka tidak mampu bermain dalam waktu normal 90 menit dengan determinasi yang tetap terjaga. Apakah benar demikian..? mari coba kita analisis secara sederhana.
Pertama, jika masalahnya adalah kemampuan fisik.., saya sangat tidak sependapat. Menurut saya kemampuan fisik dapat ditingkatkan dengan metode pelatihan yang tepat dan disiplin pemain untuk mengikuti program latihan, guna mencapai kondisi yang diharapkan. Mudah-mudahan tidak lancang jika saya mengatakan bahwa masalah utama yang dihadapi pemain lokal kita adalah masalah Karakter. Karakter yang kemudian membentuk sekaligus mencerminkan mental seseorang atau individu. Jika karakter seorang pemain sudah berada dijalur yang sesuai, maka tinggal menunggu waktu saja dia akan bersinar.
Mari melihat gambaran yang lebih nyata. Seorang pemain yang jikapun memiliki kemampuan fisik yang sempurna dan teknik individu yang tinggi, tapi katakanlah ia tidak memiliki karakter sebagaimana seharusnya karakter seorang pemain yang unggul, maka jangan harap dia akan mampu menjaga determinasinya selama 90 menit atau bahkan lebih. Mengapa demikian..? sangat jelas, bahwa ketika pemain mengalami kegugupan (nervous) bertanding pada turnamen besar, atau katakanlah menghadapi tim besar (meski sebenarnya tidak ada tim atau turnamen besar, yang ada hanyalah sejarah yang dimilikinya), maka setengah atau mungkin bahkan lebih dari kemampuan fisik dan skill yang dimiliki pemain tersebut tidak akan bisa keluar. Sebab, permainan belum dimulai saja, bayangan akan kalah, bermain tidak bagus, peringkat tim lawan yang lebih tinggi, dan sebagainya, lebih dulu muncul. Sehingga pertama-tama yang akan dilakukannya adalah mencoba menghapus semua bayangan negatif tersebut, dan akhirnya fokus terhadap pertandingan terabaikan. Jika anda tidak percaya.., silahkan anda coba sendiri!
Bagaimana Ramang, Nobon, dkk dulu di jamannya mampu membawa harum nama Indonesia di kancah dunia sepakbola..? Jawabannya tetap sama yaitu Karakter. Mereka memiliki karakter pemain sepakbola yang unggul, tidak peduli apakah mereka mendapatkan bonus atau uang lebih dari membela negara, mereka tidak pernah melihat bahwa peringkat tim lawan lebih tinggi, tidak peduli apakah karir sepakbola mereka bisa memberikan kehidupan yang lebih baik. Bukan itu yang mereka pikirkan. Pikiran mereka hanya satu… Lawan tidak lebih baik dari Kami! Jika mereka mampu, maka kita juga pasti mampu !!
Nah, jika memang ada niat untuk membawa sepakbola Indonesia ke level dunia, maka menurut saya, hal inilah pertama-tama yang harus dibenahi. Sebab jika tidak, sampai kapanpun sepakbola kita akan tetap berjalan ditempat, meski sumberdaya (bibit-bibit pemain muda) yang dimiliki sangat besar. Mereka hanya akan ‘layu sebelum berkembang’. Namun, jika hal ini mampu diatasi, yakinlah bahwa tidak lama lagi sepakbola kita akan selevel dengan tim elit dunia lainnya.
0 comments:
Post a Comment